Halaman

Senin, 22 Agustus 2011

Memaksimalkan Detik-Detik Akhir Ramadhan

Banyak hadist sahih dari Rosululloh Saw. Yang menceritakan bahwa beliau memaksimalkan pada 10 hari terakhir Ramahdan, dengan kesungguhan yang lebih dari hari-hari lainnya.
            Siti Aisyah RA mengatakan: “ jika memasuki 10 hari itu, Rosululloh Saw mengencangkan kainnya (tidak menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya”.

            “Mengencangkan kain” merupakan ungkapan kiasan untuk menunjukkan kesriusan dan kesungguhan dalam beribadah, sebagaimana ungkapan yang digunakan untuk sikap menjauhi istri. Sedangkan orang yang serius dalam bekerja disebu kiasan yang “menyingsingkan lengan baju”
            Adapun yang dimaksud dengan “menghidupkan malamnya” adalah menghidupkan keseluruhan malamnya dengan mengerjakan sholat malam, ibadah dan ketaatan. Sebelum itu beliau bangun pada sebagian malam dan tidur pada sebagiannya, sebagaimana  diperintahkan dalam surat Al-Muzammil. Sedangkan makna “membangunkan keluarganya” adalah membangunkan istri-istrinya, agar mereka menyertainya dalam mendapatkan kebaikan, dzikir dan ibadah pada saat yang penuh keberkahan tersebut.

            Dengan demikian beliau mengajarkan agar setiap muslim membiasakan istri dan keluarganya dengan mengingatkan saat-saat yang baik dan memerintahkan mereka untuk melaksanakan ibadah, sebagaimana firman Alloh Swt “ Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar dalam mengerjakannya (QS Thaha : 132 )
            Diantara tanda-tanda keseriusan beliau pada hari sepuluh terakhir ini adalah beliau beri’tikaf di masjid dan konsentrasi untuk beribadah kepada Alloh Swt. Siti Aisyah menyebutkan bahwa Nabi beri’tikaf pada hari 10 terakhir Ramadhan hingga Alloh Swt mewafatkannya, kemudian istri-istri beliaupun beri’tikaf  sepeninggalnya.

            I’tikaf adalah mengasingkan diri untuk sementara dari kesibukan-kesibukan hidup, dan secara total menghadap kepada Alloh Swt untuk khusuk beribadah kepadanya. Islam tidak mensyariatkan kerahiban maupun ibadah dengan pengasingan yang abadi, tetapi mensyariatkannya pada waktu-waktu tertentu agar hati yang haus mendapatkan minumannya, nurani yang lapar mendapatkan santapannya, dengan ibadah dan taqorrub kepada Alloh Swt.
ktRahasia kesungguhan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan:

            Rahasia kesungguhan dan keseriusan pada sepuluh hari terakhir ini terdapat pada dua hal berikut:
Pertama: sepuluh hari ini adalah penutup bulan yang penuh berkah, sementara amal-amal perbuatan yang ditentukan oleh penutupnya. Karena itu do’a Nabi Muhammad Saw adalah:
 اَللّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ أَيَّامِيْ يَوْمَ أَلْقَاكَ وَخَيْرَ عُمْرِيْ أَوَاخِرَهُ وَخَيْرَ عَمَلِيْ خَوَاتِمَهُ                      
Ya Alloh, jadikanlah sebaik-baik hariku adalah hari ketika aku menghadap-Mu, sebaik-baik umurku adalah pada akhirnya, dan sebaik-baik amalku adalah penutupnya.”
Kedua: Malam lailatul qodar yang penuh keberkahan dan keutamaan lebih mungkin terjadi pada hari-hari ini. Bahkan banyak hadist shahih mengatakan bahwa lailatul qodar terdapat di 10 hari terakhir romadhon.

sumber ; http://buletin.alkhoirot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

KABAR DPC

KIPRAH KEWANITAAN

KOLOM